Sejarah Diponegoro, Potensi Wisata Religi Desa Ngalian Patut di Promosikan Nasional

Sejarah Diponegoro

Sejarah Diponegoro, Potensi Wisata Religi Desa Ngalian Patut di Promosikan Nasional

Bacaan Lainnya

EX-POSE.NET, Wonosobo – Potensi desa tentu tidak hanya soal Asset dan pengelolaan fisik saja. Adanya wisata tematik. Semisal wisata Religi dan Sejarah dapat pula di jadikan ikon wisata menarik.

Siapa tak kenal pahlawan nasional Pangeran Diponegoro yang berani melawan Belanda. Bahkan tokoh agama juga pejuang ini akan lembaran daya tarik bagi pengujung jika di kelola dan di kemas apik dengan sentuhan kekinian.

Ketua LBH Peduli Hukum dan HAM Muhidin mengatakan saat berkunjung ke desa Ngalian, di sambut hangat oleh Kades Warsono.

“Hal itu membuat kami terkesan hingga kini ada nilai-nilai penanaman budaya dan Religi yang luar biasa,” ujarnya pada, Kamis (27/4/2023).

“Di sana ada Area Makam Kali Cutang, di dusun Gedongan desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo,” tambah Muhidin.

Makam yang di kenal warga sebagai destinasi wisata ziarah religi dan sebagai salah satu Napak Tilas Pejuang Pangeran Diponegoro di masa kolonial Belanda.

“Di sana ada tempat bersejarah perjuangan bangsa tersebut harus di rawat dan di jadikan edukasi bagi generasi penerus mendatang,” ujar bung Rojer sapaan akrabnya.

Dari sana bakal menjadi Lokasi napak tilas pejuang bangsa adalah tempat bersejarah yang harus di ingat dan di hargai seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu lokasi napak tilas ini harus di jaga dan di rawat.

“Ada arti penting tempat bersejarah juga sebagai upaya melestarikan oleh generasi penerus perjuangan di masa depan supaya tidak lupa pada sejarah bangsa sendiri,” kata Muhidin.

Tentunya, ada hal yang patut di banggakan dan menjadi Asset desa Ngalian yaitu bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah.

“Seperti kata Presiden pertama RI, Ir Soekarno bahwa wajib bagi kita untuk memperingati hari-hari bersejarah dan pahlawan. Hingga menghormati tempat-tempat yang memiliki arti penting bagi perjuangan pahlawan pendahulu kita,” ucap bung Rojer.

“Napak tilas juga sebagai salah satu pelestarian kebudayaan Jawa yang harus diuri-uri. Tapi jangan sampai di salahgunakan untuk hal-hal yang tidak semestinya atau mistik,” sambungnya.

Sementara itu, Kades Ngalian Warsono mengharapkan kerjasama dengan para media dan pihak lainnya yang peduli pengembangan wisata.

“Kemarin tanggal 26 April 2023 kita baru saja halal bihalal dengan para tokoh dan elemen masyarakat ” ujar Warsono

Di sisi lain dirinya menyatakan apresiasi atas mengukuhkan makam Kali Cutang yang juga di kenal peziarah dari banyak daerah bisa menjadi ikon desa sekaligus wisata religi.

“Semoga dengan di buka dan di resmikannya tempat wisata religi ini. Kedepannya bisa membawa manfaat dan membawa berkah serta kemajuan untuk perekonomian masyarakat desa Ngalian,” pungkasnya.

 

Penulis : Agus Subagja 
Editor : Agani Di
 

Berita Lain : Wisata Alam Solusi Liburan Bersama Keluarga

 

Sejarah / Danakirtimedia

Pos terkait