Deputi BI Jabar Bersama Primus Anggota DPR -RI Sosialisasi CBP dan ajak Warga Bojong Gede Mengenal CBP
BOGOR, EXPOSE NET – Dari dua nara sumber Deputi Jabar Bank Indonesia bersama anggota DPR RI Komisi XI Primus Yustisio mengajak kepada masyarakat Bojong Gede guna mengikuti sosiliasasi cinta bangga dan paham (CBP) Rupiah, terlebih pertemuan tersebut digelar di pondopo Perum Bojong Lestari Kecamatan Bojong Gede, pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Akris Sarwani Deputi Bank Indonesia Jabar mengatakan, kerja sama kepada bapak Primus Yustisio anggota DPR RI Komisi XI Sosialisasi tentang cinta Rupiah.
“Yang pertama adalah mengenal Rupiah agar bisa cinta, bangga dan paham Rupiah. Merupakan tugas Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran, salah satu nya adalah menerbitkan dan mengedarkan uang Rupiah,” ucap Akris
Selanjutnya, Akris juga menjelaskan, dari perencanaan dan penganggaran Bank Indonesia untuk pengedaran uang Rupiah ini bersama Primus anggota dewan DPR-RI mitra kerja.
“ini penting sekali kami harus menyampaikan pemahaman, agar lebih cinta secara detail ciri-ciri uang Rupiah supaya tahu dan tidak menjadi korban uang palsu, 3D adalah, dilihat diterawang dan diraba.
77 Tahun yang lalu adalah hari pertama kali uang Republik Indonesia untuk berlaku pada saat wakil Presiden Bung Hatta menerbitkan uang ORI (Uang Republik Indonesia).
Menyatakan bahwa pertanggal 30 Oktober uang yang berlaku hanya uang republik Indonesia (Rupiah).
“jadi uang golden uang Belanda, yen uang Jepang tidak berlaku dan itu semua adalah bagian dari perjuangan kemerdekaan kita,” terangnya.
Rupiah ini memiliki nilai uang yang bisa kita lakukan untuk transaksi sebagai alat pembayaran yang syah dan harus di jaga nilai nya dan bisa menabung dalam bentuk rupiah karena kita dalam sehari-harinya menggunakan uang.
“Dalam tiga tadi harus bisa mengenal ciri-ciri nya itu bagian dari cinta bangga dan paham. Kita harus bangga bagian dari identitas Nasional kita dan kedaulatan kita termasuk pada saat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota DPR- RI Komisi XI Primus Yustisio, di setiap Negara mempunyai kedaulatan untuk memiliki nilai tukar nilai rupiah.
Dahulu biasa disebut barter sistemnya seperti bertukar ternak ayam dan ada juga yang memakai emas dan sampai saat ini menjadi alat nilai tukar menukar.
“Kita harus cinta dan bangga terhadap mata uang kita sendiri. Untuk Indonesia tidak semudah itu menciptakan mata uang karena ada pertentangan dan pengorbanan untuk menjadi rupiah,” ungkap Primus.
Walaupun Rupiah agak terpuruk tetapi tetap bangga dan berharap memperkuat apapun transaksinya.
“Dan saya juga tidak berinvestasi dalam bentuk dolar dan juga tidak berinvestasi emas, dan saya hanya berinvestasi dalam bentuk Rupiah,” pungkas mantan artis d era 90an itu.
- Bank Indonesia Provinsi Maluku Sosialisasi Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah
- Program Bantuan Subsidi Bunga Pinjaman 0 Persen Untuk UMKM Banyak Diminati
Deputi BI Jabar Bersama Primus / DMN